Cara Kerja dan Tips Memilih Amplifier Untuk Pemula

Cara Kerja dan Tips Memilih Amplifier Untuk Pemula

Kugyu – Alat dengan teknologi canggih ini dikenal dapat menghasilkan stereo atau suara yang jernih dan berkualitas tinggi. Dalam artian yang tepat, power amplifier atau bisa juga disebut power amplifier adalah salah satu peralatan elektronik yang memegang peranan penting dalam musik.

Karena, dengan alat ini, Anda akan memiliki fungsi untuk memperkuat dan memperkuat sinyal keluaran di sumber suara. Selain itu, dengan menggunakan amplifier, berbagai suara dari speaker, mikrofon, dan megafon akan terdengar lebih nyaring dan jernih.

Jadi bagi anda yang belum mengetahui apa itu amplifier, hal ini memegang peranan yang sangat penting dalam musik. Tidak hanya dapat digunakan saat konser, perangkat elektronik canggih ini juga dapat digunakan untuk merekam lagu guna menyempurnakan suara vokal dan instrumen.

Cara Kerja Amplifier

Untuk mengetahui cara kerja amplifier, Anda akan melalui beberapa tahapan, mulai dari amplifikasi hingga tahap keluaran daya. Informasi lebih rinci disertakan di bawah ini.

1. Tahap Penguat Tegangan

Tahap pertama berupa penguat tegangan berupa sinyal pada masukan sumber yang kemudian akan dikirimkan ke penguat. Sinyal ini berorde satu milivolt dan berguna untuk menggerakkan tahap berikutnya.

Jadi, pada titik ini, sejumlah tegangan telah diperkuat untuk diproses pada langkah berikutnya. Tujuan pemrosesan ini dapat dicapai dengan amplifier kelas-A. Sementara itu, penguatan tegangan esensial dicapai dengan menggunakan dua atau lebih amplifier kelas-A yang digabungkan dengan RC.

2. Tahap Driver

Pada titik ini, pengontrol berada di tengah proses, yang berguna untuk menunjukkan tahapan peningkatan tegangan dan keluaran daya (output). Hanya pada tahap penguatan daya masih kekurangan daya untuk menggerakkan tahap keluaran daya.

Karena pada dasarnya impedansi input rendah, tahap kedua inilah yang berperan dalam menghasilkan keuntungan saat ini. Juga, pada titik ini Anda akan mendapatkan daya yang cukup untuk output.

3. Tahap Output

Tahap output merupakan proses kerja terakhir dari amplifier, sehingga pada tahap ini terdiri dari dua skema yaitu konfigurasi push dan pull dan transistor individu. Namun, kebanyakan lebih suka menggunakan push-pull.

Memang konfigurasinya dinilai lebih hemat, daya keluarannya juga relatif tinggi. Bahkan keuntungan dari pengaturan ini adalah adanya pembatasan arus DC dan pembatalan harmonik.

Tips Memilih Amplifier

Bagi Anda yang ingin menggunakan power amp, berikut adalah beberapa tips untuk memilih yang tepat, antara lain:

1. Fitur Suara Sesuai Kebutuhan

Pada dasarnya setiap produsen amp pasti memiliki spesifikasi dan karakteristiknya masing-masing, misalnya dalam hal output suara yang dihasilkannya. Oleh karena itu, sebaiknya cari referensi terlebih dahulu agar Anda bisa memilih jenis yang paling cocok untuk Anda.

Contohnya seperti amplifier Marshall yang memiliki karakteristik suara yang cukup jernih dan berkualitas.

2. Menyesuaikan Jenisnya

Sebuah amplifier biasanya akan memiliki beberapa jenis tergantung penggunaannya, seperti audio kendaraan dan speaker. Tentunya setiap jenis memiliki tingkat suara, fitur dan fungsi yang berbeda-beda. Jika Anda membutuhkan amplifier sebagai speaker, Anda dapat memilih jenis ini dengan daya output yang lebih tinggi daripada audio mobil.

3. Menyesuaikan Ukuran Ruangan

Sebelum membeli amplifier pastikan terlebih dahulu untuk ruangan yang mana dan perhatikan ukuran daya listriknya. Jika Anda membutuhkan ampli untuk ruangan seperti rumah Anda, Anda bisa memilih ampli 10 watt.

Namun jika Anda membutuhkan amp untuk kelas di lapangan atau digunakan untuk peralatan sewa sistem PA yang biasanya membutuhkan watt tinggi, berikut daftarnya:

– Ashley
– RDW
– Soundqueen
– SPL Audio
– Behringer
– Crown
– DBQ
– Phase Lab
– Soundstandard
– Studio Due
– Hardwell

Sumber:

https://www.kelaselektronika.com/